Rabu, 03 Februari 2010

Pertanggung Jawaban Jika Karya Kami Dikritisi Sebagai Karya Yang Tidak Mendidik

Oleh : Ekky Pratama W (06)
Fatimah Novi W (08)
Tahta D.T (31)
Tika Ariza P (32)
Kelas XI IIA 1
Sebagai seorang siswa yang sedang belajar menciptakan sebuah karya seni pertunjukan, merupakan suatu hal yang mustahil jika nanti karya yang dihasilkan mencapai titik kesempurnaan. Oleh karena itu kami juga sangat membutuhkan berbagai macam kritik dan saran untuk dijadikan sebagai referensi untuk memperbaiki karya kami tersebut. Jadi seandainya saja nanti ada beberapa orang yang mengkritik atau memberi saran tentu saja kami akan menerimanya dengan senang hati demi tercapainya kesempurnaan pada karya kami.
Tentu saja apresiasi penonton terhadap sebuah karya berbeda-beda. Ada yang memuji, ada juga yang memberi kritik dan saran, bahkan tak sedikit yang mencela secara terang-terangan. Sebagai seorang pencipta karya tersebut, kami memang harus menerima perbedaan apresiasi penonton itu secara lapang dada. Tentu saja tidak hanya menerima, kami juga harus mencerna berbagai masukan-masukan dari penonton itu agar pada saat penciptaan karya berikutnya bisa lebih baik daripada karya sebelumnya. Baik dalam konteks ini mencakup banyak hal, di antaranya dalam pengambilan tema yang harus menarik, pengangkatan masalah harus aktual dan faktual, pembedahan naskah harus dilakukan secara mendalam dan cara penyampaiannya harus menggunakan cara halus, tepat mengenai sasaran namun tidak melukai siapapun.
***

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

 

TANAH KAPOR | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates