Ulasan Teater: Kerajaan Kecoak X-3
Musik perkusi menghentak memecahkan suasana penonton yang memadati gedung aula Smansa dengan pertunjukan teater Kerajaan Kecoa karya X-3 SMA Negeri 1 Sumenep. Empat ekor kecoa (mahluk yang dianggap kotor) oleh manusia lagi mengumpulkan sisa-sisa makanan yang berserakan di lantai panggung. Cerita bergerak dengan mensyukuri bahwa makanan berlimpah di wilayah kerajaan kecoa di negeri seberang, dan tiga ekor kecoa lainnya mengintip-ngintip ingin memasuki wilayah kerajaan seberang untuk mencuri makanan yang berlimpah ruah. Strategi pencurian mereka susun dan penjagaan wilayah kerajaan kecoa diperketat. Dengan setting yang tertata apik dengan dua pohon ranting kering disebelah gapura kerajaan, ingin menyampaikan bahwa setting yang kering karena masuk pada dunia kaum binatang bernama kecoa bukan dunia kehidupan manusia.
Penataan lampu yang menarik namun banyak celah-celah yang bocor karena lighting yang ada sangatlah sederhana. Dari dalam masuk sri ratu kecoa (chacha) dengan didampingi kedua perdana mentrinya, genit dan selalu tahu tentang perkembangan dunia gosip-mengosip layaknya infoteimen di televisi yang hadir ditengah-tengah kehidupan manusia di negeri ini. Mungkin inilah cermin kehidupan sosial politik di negri kita ini, yang mana penguasa-penguasa negeri ini juga sibuk melihat tayangan infoteimen dan juga sebagai pelaku publik figur yang syarat dengan gosip-gosip yang laku untuk dijual ke publik. Kritik dan mungkin satire yang diungkap pada garapan kali ini. Dan ternyata kelimpahan makanan yang membuat sri ratu kecoa bersikap seperti itu.
Kedatangan tiga kecoa yang mengendap-endap hendak mencuri makanan di kerajaan seberang, dicegah oleh ke dua pengawal. Ketiga kecoa tersebut tidak kekurangan uang namun hanya karena kekurangan makanan, loby serta penyuapan terjadi sehingga pengawal menerima tawaran tersebut, akhirnya dengan leluasa pencuri tersebut menguras makanan dari kerajaan kecoa. Sebuah cerminan tentang kondisi yang terjadi di negeri ini, sehingga dimanapun dapat kita dengar kebocoran-kebocoran proyek karena Program KKN yang masih dilestarikan atau mungkin masih dipertahankan.
Sri ratu kecoa marah dan mengusir ke dua pengawal kerajaan untuk dideportasi ke negara orang, karena tidak menginginkan orang-orang yang berKKN tumbuh dan berkembang di kerajaannya. Serentak semua kecoa bingung karena kehadiran manusia dengan membawa senapan berupa semprotan anti serangga, croot..croot...croot... dan terkaparlah semua adegan yang dibangun dari awal hingga akhir. Sebuah ending yang mengejutkan, karena manusialah semua buaian dan adegan kehidupan ini berhenti dan musnah. Manusia memang sangat berkuasa untuk mengatur keberlangsungan hidup, yang nyata-nyata Tuhan tetap selalu menyayangi umatnya. Ironis memang itulah kenyataan yang sedang kita hadapi.
Memadukan konsep dengan gagasan pelestarian lingkungan menggunakan materi cerita tentang semaraknya KKN sangat menarik hasil olahan sutradara (uut) pada pertunjukan teater kali ini. halus, satire dan tidak menyinggung kepada oknum menjadi pertunjukan yang segar dan menarik. Namun ada beberapa kekurangan baik dari kekuatan akting pemain dan penataan artistik. Gapura yang dibangun sangat menunjukkan wilayah dan jaman tertentu dari kebudayaan bangsa ini, lebih baik hendaknya gapura bersifat umum dan tidak menunjuk pada rujukan sejarah, karena cerita yang diangkat keluar dari kajian sejarah tertentu. Penataan koustum sangat menarik dengan pilihan desain dan warna, namun kelemahannya ada pada pencahayaan yang kurang maksimal. Sehingga untuk menonjolkan kesan warna dan karakter kurang nampak dari penonton.
Apresiasi tentang tema lingkungan memang kaya akan hasil eksplorasi dan perlu diingat jebakan-jebakan artistik selalu menjadi sebuah kelemahan dalam pertunjukan yang memang secara tehnis minim untuk kekuatan eksplorasi. (sukses berkecoak ria X-3) ***agusteater
1 komentar:
Mkasih bnyak... Banyak Makasih kpd pmBina sekaligus kakak dari para penghuni X_3 yg telah membina kami smua .....
TennggKKyyuuu MAs AgUs.......... :-)
Posting Komentar