Produksi SMA Muhammadiyah 1 Sumenep
Terlihat matahari dari ufu’ timur pulau Madura Sumenep kotanya. Aku terlahir di satu pulau yang berkilau dengan kristal yang tajam. Kristal itu sebagai mata pencaharian mereka. Pulauku adalah pulau impian sang penguasa uang. SUMENEP inilah kotaku yang bernuansa islami dan kromo inggilnya yang lekat. Dengan spesialis hasil buminya yang kian dikenal masyarakat seantero nusantara yaitu Tembakau. SUMENEP (SUBUR MAKMUR EKONOMINYA DAN NERIMA PETUAHNYA).
Cuaca semakin panas dan Tubuhku terasa hangat terkena sinar matahari dan terasa keseluruh tubuhku. Aku hidup berdua dengan bapakku dan ditinggalkan ibu sejak aku duduk dibangku SD. Orang tuaku adalah swastawan, yang setiap harinya hanya mengantarkan air mineral untuk dibuat minum dan masak untuk orangorang kampung karena air didaerahku sangat hambar(tak terasa) untuk diminum. 1000 rupiah per gentong, ku sangat kasihan pada - nya karena telah banting tulang untuk membiayai hidup dan juga sekolahku. Sementara aku hanya bisa mengadu otak demi membalas semua kebaikannya. Namaku riwafi, aku belajar ilmu di sekolah yang bernuansa islami. SMA Muhammadiyah namanya yang berlambangkan sinarnya matahari yang cerah. Namun aku memaksakan diri tuk sekolah meskipun bapakku tak mengijinkannya karena aku ditimpa penyakit tak sembuhsembuh yang beradang diotakku. Aku berontak, aku menangis dan menjerit “ aku ingin jadi seperti dia”
Riwafi : iya pak, hatihati dijalan semoga banyak dapat rejeki.
“ ya Allah berikanlah dan limpahkanlah rejeki pada kami sekeluarga, hanya kamulah tempat segalanya dan yang memberikannya. “
(Setelah itu bapaknya bergegas berangkat kerja tuk menjual air (gentongan) dan setelah itu wafi buruburu mandi tuk berangkat sekolah)
Nita : hai wafi tunggu, kelihatannya kamu tampak sedih ada apa? Mungkin aku bisa bantu kamu, please?
Wafi : o’o’h tidak, aku cuma kecape’an aja. Karena tadi malam ku ga’ bisa tidur habis perutku sakit sekali.
Nita : kamu belum sarapan ya?
Wafi : udah tadi sebelum berngkat.
Nita : ya udah, oh ya gimana persiapan ulangan fisikanya?
Wafi : ya kita berusaha aja,
( setelah sampai disekolah ternyata temantemannya mencemo’ohkannya )
Ade : hi guy’s, come here,aku punya sesuatu tuk kalian.
( semua teman sekelasnya nyamperin si ade terkecuali si Nita dan Riwafi)
Teman sekelas : what’s wrong guy’s?
Ade : kamu tahu gak, kayaknya teman kita yang satu itu anaknya orang miskin, coba lihat …. Dari pakaiannya udah kusut pun sepatunya bolongbolong.
Teman Sekelas: oh betul sekaliiiiiiiiiiiiiii
“ dan akhirnya semuanya deketin dia lalu mereka berkata “
Teman Sekelas : hai R I W A F I, kasian sekali kamu,
Ruri : eh, entar kamu duduknya dibelakang aja yaa n jangan deketdeket kita dech
Nita : oi, kamu manusia apa - hewan sich, dia kan teman kita , dia manusia, punya perasaan juga tau, dasar manusia gak tau diri emang kamu anak sapa sich.
( dan akhirnya bel berdering masuk)
Guru Fisika : ass. Selamat pagi anakanak, baik saya akan perkenalkan diri” nama saya :
( ibu guru menerangkan pelajaran fisika dan terus memberikan soal)
Guru Fisika : baik anakanak sapa yang bisa,tolong acungkan tangan!
Riwafi : saya bu………….!
Guru fisika: ya silahkan ………….
(Lantas wafi mengerjakan soal tersebut!)
Guru fisika : ya betul.
Nita : wafi,ternyata kamu pintar ya?
Riwafi : hanya tersenyum dan
Ade : eh, eh, rur dia jago juga otaknya…….
Ruri : ya nich.
( setelah itu……………………..)
Riwafi : aaaaaaaaaau…aaaaaaaaaau…aaaaaau
Ana : nita, nita, lihat wafi… ia ngomong sendiri dan nyelenong kedepan.
Nita : lo…lo….lo…. wafiiiiiii kamu kenapa?
( ketika nita memanggil - nya dan dia sadar lantas ia tersipu malu)
Riwafi : “ emmmaaf bu……………..”!
……….. dan nita-pun bergegas menghampiri gurunya………….
Nita : bu, maafkan teman saya
Ade dan teman2nya bersorak :
“ huuuuuuuuuuuuuuuuuu “
Ana : hei…hei…hei, kalian tu bisanya cuma ngejek melulu,,, berarti kamu sirik kan ama wafi, Betul toh? Eh kamu sirik tanda tak mampu.
( dan semua temantemannya menertawakan dan berpihak ke wafi …………
Teman wafi : betulullllllllll.
Guru Fisika : sudah – sudah, kalian tuh gak ada bedanya dengan pasar. Saya sarankan kamu tuh bersukur punya teman seperti wafi dan lebih baik doain ….agar wafi cepat sembuh.
( lalu bel istirahat berdering). Wafi tak henti-hentinya belajar. Ketika istirahat ia selalu membawa buku dan mempersiapkan diri tuk pelajaran berikutnya.
Ana : wafi, kamu kenapa tadi? Emang kamu punya penyakit apa? Boleh dong kita tahu tentang penyakitmu!
Riwafi : aku juga gak tahu karena itu sejak kecil sering seperti itu… nah justru itu bapakku gak bolehkan aku sekolah.
Nita : kasian kamu fi, lalu
(si nita rembukan dengan temannya tuk bantu biaya sekolahnya dan buru-buru masuk kelas .)
Rio : hai ana, sekarang pelajaran apa nich?
Ana : matematika coy….!
Rio : waaah… ini pelajaran yang gak aku suka non.
Siti : hei tenang aja kan ada SIMASTER!
Rio : maksud kamu si wafi gitu?
Nita : ya iyalah…….. esssssssssssssst ada gurunya
Guru matematik : ass. Pagi agak siang
Semua murid : haa haa haa
Guru matematik : okei, kita coba pelajari tentang turunan.
(Murid semuanya serentak menjawabnya )
Murid : yaaa puuuaaaaaaaaaaaaak!
Guru matematik :baik
Wafi :pak tolong berikan conth yang tergampang buat kita.
Ade : huuuuuuuuuui…. Katanya jenius tapi minta yang tergampang
Ana + nita : heiii,anak singkong jangan berlagak pintar kamu kita buktikan aja, ya gak temanteman?
Semua murid : ya betul itu!
Guru matematik : suuudah… suuudah, nita,ana, ade.. diam!!!
(Setelah semuanya diam dan akhirnya wafi selesai duluan)
Riwafi : pak, saya udah selesai
Gurudan matematik : silahkan wafi, kerjakan!!!!
(dan tak lama kemudian )
Riwafi : aaaaaaaaauuu, aaaaaaaaaaaaau,aaaaaaaaau
(dan akhirnya dia langsung keluar kelas dan akhirnya dia terjebur ke air dan si wafi akhirnya meninggal dunia).
0 komentar:
Posting Komentar