Lho kok kecoa-kecoak pada berkerumun di alula smansa, apakah sudah sekotor itukah sekolah kita sehingga para coro berbondong-bondong. Sekejap suasana nampak kumuh namun itulah yang terjadi saat suasana gladi bersih yang akan digelar oleh kelas X-3 kali ini. Panas dan pengab berangsur hilang, karena jarum jam menunjukkan pukul setengah 3. persiapan-persiapan dilakukan. Saling berbenah dan membantu temannya memasangkan koustum coro, dan pemusik sudah siap ditempatnya masing-masing. Suasana gladi yang kontras nampak berbeda dengan gladi kelas sebelumnya.
Sutradara dengan muka kusut menegur dan mencari-cari pemain yang lainnya. Puyeng (yah ngatur teman-temannya?) Hehehe rasain yah. Asisten sutradara dengan berpenampilan seperti seniman lagi membenahi propertynya. Wuh ada yang lagi nyorder pantatnya coro tuh, seperti hendak menembak sasarannya. Dan disudut meja itu nampak seorang siswa berkacamata duduk dan bingung hendak melakukan aktivitas apa, (nah lho gak dapat casting ya?)
.
Pimpro masih dengan pakaian seragam putih abu-abu, geleng-gelengkan kepalanya, mungkinkah lagi stress ya mikirin anak buahnya yang pusing untuk diatur. Saya pun memberikan sedikit pengarahan pelaksanaan gladi dan nampak suasana gladi memang sudah tercipta. Sutradara mulai berdiskusi dengan astradanya hingga akan dimulainya pelaksanaan gladi bersih kelas X-3.
Segerombolan coro keluar dari kerajaan seberang dan melakukan aktivitas mencari secuil rejeki ditangannya. Mengumpulkan makanan-makanan dan menggugat bahwa persediaan makanan sudah hampir habis. ”kita harus memberitahukan kepada raja coro bahwa persediaan makanan sudah hampir habis. Namun disebelah kerajaan nampak 3 ekor coro lagi merencanakan kejahatan untuk mencuri kekayaan dari kerajaan seberang.
Ternyata penguasa dari kerajaan coro tersebut adalah seorang Ratu yang sangat demen ngegosip para artis seperti pada berita infotaiment. Jelas bahwa penguasa tersebut rewel, bawel dan kaya akan gosip. Terlihat dua coro prajurit mengawal keamanan kerajaan coro, dan tiga coro yang ingin mencuri terlihat secara diam-diam mau masuk ke kerajaan coro seberang. Dengan sigap pengawal menangkap basah pencuri, namun dengan bujuk rayu dan berkolusi ke dua pengawal tersebut dapat terpecundangi sehingga pencuri tersebut dengan leluasa mengeruk dan memata-matai kerajaan coro seberang. Ternyata sogok menyogok sudah merambah ke masyaraat coro, bukan hanya manusia yang membudidayakan suap tersebut (Wah bisa gawat neh jadinya).
Alurpun memasuki klimaks dengan adegan, pencurian di siang bolong dan ratu coropun memerintahkan kepada dua pengawalnya untuk menangkap gerombolan pencuri tersebut. Namun karena kedua pengawal tersebut sudah berkongkalingkong dengan pencuri dan ratu pun tahu, maka ratu pun mengusir ke dua pengawal tersebut dari kerajaan coro. Namun sekali lagi sial, karena manusia dengan kearoganannya dan kurang punya rasa prikecoroan, maka dengan sekali..dua kali semprotan...masyarakat coro mampus diterjang butiran-butiran racun anti kecoa. Nah ending yang memberikan kepada kita sebuah perenungan, apakah binatang yang namanya coro tersebut, tetap akan kita jadikan musuh dan selalu akan kita jadikan binatang yang harus kita hargai ???
2 komentar:
CayOu X-3 !!!!!!!!!
KaLiAn PaStI bIsA !!!!!!!!!!!
Go!!!!! Go!!!!! Go!!!!!
rEsItAL 2009 ???!!!
KaMi daTaNg !!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
Posting Komentar