Senin, 01 Juni 2009

NASKHA TEATER X-6 : THE TEARS OF THE WORLD

The Tears of The World

Pagi ini matahari bersinar. Tumbuhan dan binatang memulai aktivitasnya seperti pada hari biasa. Ada yang sedang menghirup udara segar, ada yang sedang sarapan, bercengkrama dengan yang lain. Mereka tampak hidup tentram dan damai. Di tengah kesibukan itu tiba-tiba si tikus pencari informasi datang tergesa-gesa menemui raja hutan.

Si Tikus : hormat gerak!!

Tegak gerak!!

Si raja hutan : ada apa?

Si tikus : hamba akan menyampaikan informasi yang amat sangat penting, yang sangat amat penting dan amat-amat sangat penting sekali.

Si raja hutan : cepatlah katakan!!! Jangan membuat ku penasaran.

Sementara itu, ada tumb. Paku yang menguping pembicaraan si raja hutan dan tikus pencari

informasi .

Tumbuhan paku: Apa gerangan yang membuat raja sepanik itu!! Aku harus cari tahu.

Si tikus : begini tuan, tidak lama lagi rombongan manusia akan datang. Mereka akan

menghancurkan negeri kita.

Tumbuhan paku: tidaaakkk…..

Si raja hutan : Gawat!!! apa yang harus kita lakukan?? Apa lagi, rakyat kita sudah ada yang tahu. Mereka pasti panik!! Penasehatku bisakah kau memberikan solusi?? Aku sendiri sudah bingung.

Penasehat : Saya memiliki 2 alternatif. Yang pertama kita biarkan mereka kemari. Mungkin saja mereka memberi dampak baik bagi kehidupan kita. Yang kedua, bila kenyataannya berlawanan kita dapat meminta bantuan pada Raja Bumi dan Raja Awan.

Si raja hutan : baiklah idemu bisa aku terima. Tapi bagaimana dengan rakyat kita, pasti mereka akan panik!!

Penasehat : tenang paduka! Kita dapat mengumumkannya bahwa tidak akan terjadi apa-apa.

Si raja hutan : yah…itu benar!!

Waktu itu pun tiba, manusia itu pun datang dengan gagahnya.

Pemimpin manusia: baiklah ini proyek besar kita!! Ayolah kita laksanakan tugas masing-masing.

Para penebang kayu: Baik bozzz!!

Para penebang kayu itu pun mulai bekerja, tanpa merasa lelah. Mengingat upah yang akan di

berikan cukup besar. Tapi namanya manusia, mereka akan merasa lelah juga. Saat sedang beristirahat

tanpa bersalah mereka membuang sampah sembarangan. Sembari itu bunyi gergaji pohon saling

bersahut-sahutan mengganggu suasana saat itu.

Rumput 1 : Hal itu tidak dapat di biarkan. Kita harus melapor pada raja!!

Rumput 2 : Iya…iya!! Mereka keterlaluan!!

Rumput 3 : ayo menghadap raja…

Sampai di singgasana raja……

Rumput 1 : Maaf kami menggangu ketenangan paduka. Tapi kami ingin melaporkan sesuatu.

Raja hutan : katakanlah rakyatku…

Rumput 2 : tuanku, para manusia itu telah datang dan mereka telah merusak ketenangan negeri kita tanpa merasa bersalah.

Raja hutan : Dasar manusia!! Aku akan menyelesaikan hal ini. Dan kalian berdua katakanlah kepada semuanya agar segera berkumpul di sini.

Rumput 1+2 : baik hamba akan melaksanakan titah paduka. Dan hamba memohon pamit.

Raja hutan : pengawal!!!

Pengawal : Hamba paduka…..

Raja hutan : segera undang raja bumi dan raja awan ke sini!!!

Pengawal : siap paduka……

Semuanya telah berkumpul……

Raja hutan : terima kasih kalian telah berkumpul di sini. Langsung to do point saja…..mengenai masalah manusia-manusia itu!!!sesuai dengan rencana aku ingin meminta bantuan kepada raja bumi dan raja awan. Apakah tuan bersedia??

Raja bumi : Ya…. Aku sangat setuju……

Raja awan : baiklah aku juga siap membantu………

Raja hutan : terima kasih atas bantuannya. Dengarkanlah wahai rakyat-rakyatku….kalian jangan panik dan sekarang bersiap-siaplah…..

Seluruh rakyat : baik paduka…..

Akhirnya hari yang di tunggu itupun tiba……Petir-petir segera menyambar, Raja awan pun

segera menurunkan hujan yang begitu deras ke permukaan bumi. Manusia pun panik. Setelah hujan

reda, banjir pun terjadi dimana-mana.

Raja bumi : Haaahh…….. mengapa hanya seperti ini??? Aku akan guncangkan bumi ini supaya tidak ada lagi manusia-manusia biadap itu.

Raja awan : jangan bumi saudaraku….jangan lakukan hal itu…….

Raja bumi : mengapa aku tidak boleh melakukannya?? Mereka pantas melakukan hal itu….

Raja hutan : Benar apa yang di katakan raja awan, bumi…..

Raja bumi : kalian tidak mengerti betapa sakitnya hatiku dengan segala perbuatan buruk yang mereka lakukan terhadapku.

Raja hutan : tapi bila engkau lakukan hal itu…bagaimana dengan nasib rakyat-rakyat ku bumi…..???

Raja bumi : Rakyat-rakyatmu……???

Raja hutan : Benar…bukankah rakyatku juga akan terkena dampaknya…..???

Raja awan : benar kata raja hutan. Pertimbangkanlah lagi niatmu itu bumi….

Raja hutan : ya, aku yakin bahwa suatu saat manusia akan berubah.

Raja awan : Berikanlah mereka kesempatan kedua, bumi……

Raja bumi : apakah dengan kesempatan kedua mereka akan berubah…..???

Raja hutan : tak ada yang tahu akan hal itu……. Yang pasti kita hanya bisa berharap.

Raja bumi : Baiklah kalau begitu………”DENGAR UMAT MANUSIA!!! KALI INI AKU BERI KALIAN KESEMPATAN!!!!!! JIKA KALIAN TIDAK BERUBAH,,AKU TIDAK AKAN SEGAN-SEGAN UNTUK MEMBINASAKANKALIAN SEMUA!!! CAMKAN ITU”

Akhirnya, raja bumi membatalkan niatnya untuk beberapa saat. Dan semoga harapan

makhluk hidup untuk hidup berdampingan dengan damai dan tenteram dapat terwujud.

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

 

TANAH KAPOR | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates