Catatan cafe resital IV
Keluh...
menjadi peluh
catatan tingalkan kenangan
dan daun rebah di tanah kering
....
tak lagi ada suara dipojok kelas itu
sunyi menanti
tak seperti dulu lagi
...
"mengapa kau rebahkan kenangan itu sepekan
lalu kau teriakkan kata bisu ?" tanyamu
"rinduku tak nyala lagi,
saat angin menidurkan bayang imajiku,
dan karyakupun tuntas", kenangmu pada resital.
"kapan kau tumpahkan lagi banyolan-banyolanmu ?,
gugat seluruh kepenatan dari angka ke angka, dari rumus ke rumus,
dan kutemukan pelarian kreativitasku", tegasmu padaku.
plong....
aku kan tinggalkan rerantingku yang kering
di tanah yang subur ini
*teateristico
Selasa, 23 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar