Tidak pernah terduga. Menakjubkan. Kata itu yang pantas diucapkan manakala menykasikan karya photoshop anak-anak SMA Negeri 1 Sumenep. Dengan keterbatasan pengetahuan mengenai photo shop mereka mencoba mengolah gambar untuk memvisualisasikan ide dan gagasan terhadap persoalan-persoalan yang ada di sekitarnya. Menariknya, apa yang dipotret oleh mereka merupakan persoalan-persoalan aktual, dan faktual. Persoalan mengenai lingkungan akibat pemanasan global yang mempengaruhi terhadap perubahan iklim di atmosfer bumi. Dengan bahasa gambar beberapa karya mereka mencoba mengingatkan semua mengenai ancaman pemanasan global yang dampaknya saat ini telah dirasakan. Sehingga apa yang mereka visualkan adalah sebuah upaya untuk mengingatkan semua menjaga kelestarian atmosfer bumi.
Persoalan menarik lainnya mengenai potret pendidikan, masuknya dunia kapitalisme dalam sistem pendidikan dengan bahasa visual yang sederhana. Mereka mengungkapkan persoalannya sendiri. Besarnya biaya pendidikan kadang tidak setimpal dengan mutu yang diperoleh. Serta gelar kesarjanaan yang begitu mudah diperoleh dengan sejumlah uang tertentu. Begitu gampangnya bagi mereka untuk memperoleh gelar, namun secara parodi mereka mengungkapkan betapa sulitnya mencari ilmu. Secara karikatif mereka memvisualkan monyet berkaca mata membaca sebuah buku.
Betapa banyak gagasan dan pemikiran anak-anak muda dengan kreatifitasnya mereka mengajak kita bersma untuk merenungi kehidupan yang kian instan. Beban pendidikan yang demikian berat, karena hampir setiap kegiatan pendidikan di Indoensia tidak dapat dilepaskan dari persoalan pendanaan. Beratnya beban belajar yang dipikul oleh siswa divisualisasikan dengan seorang anak di atas kepalanya ditumpuki susunan buku tebal sehingga anak itu terduduk saking beratnya beban yang ditanggungkan. Di sisinya lembaran uang melatar belakanginya., menegaskan beban biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pendidikan. Sebuah gambaran betapa mereka telah berbicara mengenai sistem yang mengenainya, namun mereka tak bisa berbuat apa-apa kecuali dengan mengungkapkan secara visul lewat karya kreatif photo shop.
Sketsa-sketsa yang ditampilkan oleh siswa kelas XI IPA, amat menarik untuk disimak mereka menampilkan kondisi lingkungan terdekat yang menginginkan kenyamanan dan keteduhan. Cukup menarik tarikan garis spontan yang dilakukan para calon pelukis sketsa
Mereka ada yang menggoreskan detail ruang, dimensi bangunan, dan menangkap obyek dari arah tanah ke angkasa. Sebuah spontanitas yang perlu mendapatkan perhatian bersama. Bahwa mereka memiliki potensi untuk mengembangkan diri dalam kemampuan menangkap obyek dan dituangkannnya ke dalam, sebuah sketsa. Spontanitas dan kejujuran yang terbaca dari goresan garis yang bergerak dari tatapan mata dan redaman perasaan mereka.
Rabu, 27 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar