Minggu, 31 Mei 2009

NASKAH TEATER X-7 : PENDERITAAN TOPENG MONYET

Di tengah hutan pedesaan terdapat segerombolan monyet yang sibuk dengan kesibukannya sendiri. Dalam segerombolan tersebut terdapat 5 ekor monyet yang bersahabat. Mereka bernama Moti, Odim, Kiko, Odi, dan Loly.

Odim : Eh . . Mot, kamu kurang makan tuh . . . ?

Kiko : Iya, gak kayak aku. Udah hitam, kurus, dekil lagi.

Odim : Ko, Ko, dimana - mana orang itu muji diri - sendiri, bukan menghina diri - sendiri . . . !

Kiko : Itu namanya monyet, mengalah demi kekalahan

Moti : Kiko . . . Kiko. Kalau kita terus mengalah, kapan rezeki kita? Apa kata dunia bila ku tak bersama (nyanyi)

Odi : Buah pisang oh enak rasanya . . . !

Kiko : Walah,walah . . . si item lapar nih?

Odi : Lapar itu ibadah, tau?

Moti : Ibadah dari mana?

Odi : Lihat saja kalau orang lapar ngapain?

Odim : Ya makan lah . . .,masak lari - larian?

Odi : Iya,itu ide pokoknya . . .

Moti & Kiko : Ha . . . ? (menggaruk kepala)

Tiba – tiba dari belakang mereka . . . . . . .

Loli : Hai cowok?

Moti : Hai cewek cowok?

Loli : Ih . . . . . (mencubit Moti), Mas Moti genit deh . . .

Odim : Hai cewek (mendekati Loli), godain aku donk?

Kiko : Ha . . . cewok tu, cewek cowok.

Loli : Mau digodain? Ni makan aja pisang biar tambah lemak . . . (sambil berlari kecil meninggalkan Odim, Kiko, Odi, dan Moti).

Odim : Eh . . . awas kamu ya? (mengejar Loli).

Di lain cerita, di sekitar tempat istirahat mereka, terdengar suara (kresssekk) . . . .

Pawang 1 : Lihat itu, keberuntungan di tangan kita. Di sana ada sekelompok monyet.

Teman pawang : Iya, benar banget tuh! Kita bisa gunakan monyet - monyet itu untuk melakukan pertunjukan menarik dan kita akan mendapatkan banyak uang.

Pawang 1 : Iya benar . . Ayo kita tangkap monyet - monyet itu.

Akhirnya mereka menembak seekor monyet dari sekumpulan monyet tadi. Setelah seekor monyet tertembak oleh sang pawang, monyet - monyet lainnya ribut dan meninggalkan tempat mereka masing - masing untuk menyelamatkan diri.

Pawang 1 : Hore . . . hore . . . berhasil . . . !

Teman pawang : Iya, akhirnya kita akan kaya . . . ! (sedikit berteriak).

Pawang 1 : Iya benar. Dengan hanya mengubah monyet dekil ini menjadi lebih menarik dan kreatif, kita bisa dapat keuntungan besar.

Mereka membawa monyet itu ke rumah.di sana mereka melatih monyet itu agar bisa beratraksi layaknya topeng monyet. Namun mereka melatih monyet itu dengan kasar.

Pawang 1 : Hai nyet, coba kamu naik sepeda itu! Ayo kita mulai . . . Sarimin naik sepeda . . . (si monyet salah mengambil barang. Dia mengambil keranjang ke pasar)

Pawang 1 : Heh,dasar monyet goblok! Itu bukan sepeda, tapi keranjang untuk ke pasar (sambil memukul kepala si monyet, lalu menunjuk ke arah benda). Yang itu baru sepeda . . .! (menunjuk ke arah topi dan jaket).

Teman pawang : Heh salah dodol! Itu juga bukan sepeda. Itu topi dan jaket. Gimana sih lho? Sepeda itu yang ini (sambil menunjuk sepeda di sampingnya).

Pawang 1 : Iya juga ya? (menggaruk kepala) Ya udah sekarang kia ulang. Sarimin naik sepeda . . . ! (si monyet beratraksi dan diiringi bunyi – bunyian pengiring).

Teman Pawang : Duh . . . capek. Kita istirahat dulu ya?

Pawang 1 : Ya udah kita istirahat.

Teman Pawang : Gitu donk?

Pawang 1 : Buk . . buk . . . tolong pijitin donk! Pegel semua nih . . .

Teman Pawang : Duh . . . enak banget ya punya istri. Ada apa – apa langsung minta pijitin.

Pawang 1 : Makanya cepetan donk cari istri biar ada yang ngeladenin.

Istri Pawang 1 : Ono’ opo to mas?

Pawang 1 : Iki loh dek,bahuku pegel - pegel. Mbok yo dipijitin to?

Istri Pawang 1 : Enje mas . . . (memijit bahu pawang).

Pawang 1 : Dul, latih lagi tu monyet!! Aku ngawasi dari sini (menyuruh temannya).

Teman Pawang : Ok bos . . . Nyet, sekarang kamu coba pake’ baju ini! (si monyet memakai baju itu, tapi dia memakainya terbalik). Heh monyet goblok, pakai yang benar! (marah sambil memukul kepala si monyet).

Pawang 1 : (Bangun dari duduknya menghampiri si monyet) Dasar goblok! Dari tadi salah terus (sambil mendatangi si monyet).

Istri Pawang 1 : Mbok yo ojo kasar - kasar to mas . . . Mbok yo kasihan udah disuruh kerja masih dipukul - pukul.

Pawang 1 : Walah . . . sampeyan ojo ikut campur! Iki urusane wong lanang.

Istri Pawang 1 : Dasar wong egois . . .! Coba ya mikir ndek akibate (sedikit membentak lalu masuk ke dalam).

Pawang 1 : Ya sudah, ayo lanjutkan lagi! Nyet, sekarang adegan pergi ke pasar. Sarimin pergi ke pasar . . .(si monyet melakukan perintah pawangnya dengan benar. Setelah beberapa kali latihan, si monyet mulai mahir beratraksi).

Teman Pawang : Sepertinya monyet ini sudah mahir beratraksi. Gimana kalau kita bawa saja monyet ini berkeliling?

Pawang 1 : Iya, memang sudah saatnya monyet ini bekerja dan menghasilkan uang untuk kita.

Teman Pawang : Tapi kalau dipikir - pikir, kita akan kecapean jika harus berkeliling desa. Kan barang - barang yang kita bawa tidak sedikit? Apalagi kita hanya berdua?

Pawang 1 : Bagaimana kalau kita bawa saja orang - orang kesini nonton atraksi monyet kita?

Teman pawang : Caranya? (agak bingung).

Pawang 1 : Ya kamu kasih pengumuman ke orang - orang, kalau perlu kasih selebaran.

Teman Pawang : Iya juga ya? Ya udah kalau gitu sekarang aku berangkat. Oia, tapi selebarannya gimana?

Pawang 1 : Tenang aja . . . Semuanya sudah aku persiapkan sejak lama. Nih bawa!

Teman Pawang : Ok boss!! Aku berangkat dulu!

Di perjalanan, teman pawang bertemu dengan sekelompok muda - mudi.

Teman Pawang : Ini mbak, sakasikan pertunjukan topeng monyet yang hebat ini ya? (memberikan selebaran).

Pengunjung 1 : Sepertinya menarik nih . . . Diman tempatnya?

Teman Pawang : Di sana mbak (menunjuk ke arah rumahnya).

Pengunjung 1 : Makasih . . .

Teman Pawang : Iya, sama - sama.

Setelah para pengunjung hampir tiba di sana . . .

Pengunjung 1 : Eh, sekarang topeng monyetnya udah mulai loh? Ayo kita kesana!

Pengunjung 2 : Iya,iya . . . Ayo cepat! Nanti kita ketinggalan . . .

Setelah mereka tiba di sana . . .

Pengunjung 3 : Duh . . . sudah banyak orang. Ramai sekali . . .!

Pawang 1 : Ya . . . inilah penampilan dari si monyet pintar . . .

Ya, Sarimin prgi ke pasar . . . (si monyet membawa keranjang).

Ya, sekarang Sarimin naik sepeda . . . (si monyet melakukannya dengan benar).

Selanjutnya, Sarimin berpakaian . . . (si monyet memakai topi & jaket).

Dan pertunjukan yang terakhir, Sarimin kehujanan . . . (si monyet memakai payung).

Saya kira cukup sampai disini pertunjukan topeng monyet ini. Semoga semua bisa terhibur dengan penampilan kami. Tidak lupa juga jika sambil menonton, kita semua bersedekah (si monyet mengelilingi pengunjung sambil membawa kaleng sebagai tempat uang).

Teman Pawang : Ya, terima kasih semuanya. Sampai jumpa lagi besok . . . !

Setelah semua pengunjung pergi, mereka beristirahat. Tak lama kemudian, lewatlah seseorang dengan seekor monyetnya. Tidak lain dia adalah seorang pawang juga (pawang 2).

Pawang 2 : Permisi, boleh saya numpang istirahat sebentar?

Pawang 1 : Oh, silahkan . . . !

Pawang 2 : Terima kasih (sambil meletakkan monyetnya di samping monyet pawang 1).

Sementara mereka berbincang - bincang, kedua monyet itu berbicara . . .

Monyet Pawang 1 : Moti, itu kamu?

Monyet Pawang 2 : Iya, kamu Loli kan? Akhirnya kita bertemu . . .

Monyet Pawang 1 : Iya, benar. Gimana kamu bisa sampai ke sini?

Monyet Pawang 2 : Waktu itu, tak lama setelah kamu tertangkap, aku juga ikut tertangkap oleh pawang lain hingga akhirnya aku dipaksa bekerja menjadi topeng monyet. Ya seperti sekarang ini . . .

Monyet Pawang 1 : Jadi, kalau begitu nasib kita sama. Pawangku memperlakukanku dengan kasar dan sungguh tidak hewani. Ingin rasanya aku pergi dari sini dan kembali ke hutan bersama teman – teman.

Monyet Pawang 2 : Akupun begitu. Ehm . . . (sejenak berpikir). Aku punya ide!

Monyet Pawang1 : Apa?

Monyet Pawang 2 : Sini aku kasih tau (memberi tanda untuk bisik – bisik dan mereka pun berbisik - bisik). Bagaimana? Ok kan?

Monyet Pawang 1 : Ok banget . . . !

Setelah itu . . .

Pawang 2 : Terima kasih ya atas kebaikan kalian. Saya harus pulang. Selamat tinggal . . .

Pawang 1 + teman : Sama - sama.

Setelah pawang 2 pergi, pawang 1 dan temannya masuk untuk istirahat. Beberapa lama kemudian monyet pawang 2 datang pada monyet pawang 1 bersama teman - temannya.

Monyet Pawang 2 : Loli, ayo kita pergi . . . !

Monyet Pawang 1 : Moti, gimana kamu bisa pergi dari pawangmu?

Monyet Pawang 2 : Tadi ada gunting di dekatku. Jadi aku potong saja tali penjeratku, lalu aku pergi ke hutan mengajak teman - teman untuk menolong kamu.

Monyet Pawang 1 : Teman - teman, aku sayang kalian . . . !

Monyet Pawang 2 : Ya sudahlah, sebaiknya sekarang kita pergi dari sini (sembari memotong tali pengikat Loli).

Lalu . . .

Pawang 1 : Hei, sedang apa kalian? Jangan pergi . . .

Namun para monyet itu mengeroyok sang pawang hingga ia kalah dan mereka pun bergegas pergi ke hutan.

Monyet Pawang 1 : Wee’ . . . (menjulurkan lidah). Rasain tuh!

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

 

TANAH KAPOR | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates