Beranjak dari depan gedung Dewan, sebuah gerobak yang bertempelkan tulisan "Wajib Belajar 9 Tahun" dan sebuah bendera merah putih ukuran kecil, yang ia dapatkan dari tempat pembuangan sampah. Udin (Pandu) menarik gerobaknya dan Addoel tiduran digerobaknya dengan membaca buku menuju TPA. setiap hari mereka lakoni kehidupan itu dengan mengais sampah dan membaca buku yang mereka temukan di tempat sampah. Dedy (hendry) mendapat tugas untuk mengadakan penelitian tentang pengaruh iklim global. Dedy bertemu dengan dua anak gerobak tersebut dan mereka memulai kebutuhan persahabatan. Mereka sering belajar bersama dan suatu hari dedy akan mengikuti lomba olympiade biologi yang di salah satu stasiun TV lokal. Dedy mendapat piala, tapi dia berpikir bahwa dirinya tidak layak untuk mendapatkan piala tersebut melainkan ke dua anak gerobak tersebut yang layak mendapatkannya. Dedy mencari dua anak gerobak tersebut kesudut kota yang biasanya mereka tempati, namun dedy mendapatkan gerobak tanpa pemiliknya sudah berada di kantor SATPOL PP. ya tempat penggusuran buat kaum yang dianggap sebagai sampah kota. ia geletakkan piala di gerobak begitu saja dengan dialog "Piala ini tak pantas untuk aku terima, tetapi kalian berdualah yang pantas untuk mendapatkannya dan kalianlah guru yang terbaik untuk aku". film ditutup dengan adegan udin dan addul tetap belajar dengan background matahari terbenam yang diilustrasi dengan musik iwan fals "oemar bakri".
Garapan film Indie kali ini di sutradarai oleh Agus Suharjoko dengan dibantu oleh Sineas Smansa. Dengan durasi 15 menit tema yang diangkat untuk penyadaran wajib belajar 9 tahun terasa disana-sini beberapa kritikan yang dapat dikemas kedalam bahasa gambar yang menarik. Dimulainya adegan di depan gedung dewan, sutradara ingin mengatakan bahwa segala keputusan yang dihasilkan di dalam gedung tersebut agaknya tidak memihak kepada dunia pendidikan. ini yang sebenarnya ingin dibidik oleh sutradara kali ini. Dunia pendidikan juga banyak tidak menyentuh persoalan anak pinggiran yang sebenarnya mengharapkan pendidikan formal namun karena persoalan biaya, mereka banyak berpihak pada bagaimana mendapatkan kehidupan ekonomi yang layak untuk bisa melanjutkan hidupnya. nah potret yang demikian yang dimunculkan dalam film GEROBAK karya Agus Suharjoko. pertanyaan yang muncul apakah Wajib belajar 9 tahun, sudah terlaksana dengan baik atau hanya sebuh proyek yang ditawarkan melalu target perhitungan untung dan rugi? Tetapi jawaban tersebut tidaklah menjadi sebuah harapan baru, namun betapa luar biasanya saat kita semua bisa memberikan yang terbaik buat dunia pendidikan.
Rabu, 27 Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar