Rabu, 03 Februari 2010

KRITIK + KRITIK = . . . . . . . . . ?


Nama kelompok :
• A. Khairul faizin (03)
• Irwan hidayatullah (13)
• Nuril fadhilah (20)
• Rifka nur laili (22)
XI IIA-1
Saat kita mulai menentukan untuk menggarap satu karya tentunya kita HARUS SIAP dengan segala macam bentuk kritikan. Entah kritikan itu berupa kritikan yang membangun ataupun menjatuhkan. karena kritikan dapat mendewasakan karya kita. Dengan adanya kritikan itu berarti karya kita diperhatikan dan mendapat respon dari masyarakat. Apalah artinya sebuah karya kalau tanpa adanya kritikan apalagi kita masih dalam proses belajar, tentunya kritikan sangat dibutuhkan oleh kami guna perbaikan pada karya berikutnya.

Oleh karena itu, pada dasarnya kami menerima setiap kritikan yang dilontarkan kepada karya kita. Akan tetapi jika ada lontaran kritik yang menyatakan bahwa karya kita tidak mendidik, kita berpendapat bahwa, ada beberapa factor yang menyebabkan seseorang melontarkan kritikan seperti itu. Mungkin saja,
karena memang karya kita tidak sesuai dengan alur pikiran mereka atau orang tersebut tidak dapat menelaah secara keseluruhan apa esensi dari karya kita, karena kami pikir karya garapan kita masih tergolong tabu di kalangan kita, atau karena memang orang tersebut belum pernah berkecimpung di dunia seni, sehingga orang tersebut tidak begitu mengerti seluk beluk dunia dunia seni dan pertunjukan.
Akhirnya kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah merespon karya kami dalam berbagai bentuk.

“Melakukan yang baik jauh lebih baik dari pada mengatakan yang terbaik.”

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Tapi tentunya kita bisa senyam senyum dikit dan bergumam dalam hati, "kasian ni orang, gak ngerti apa yang sya maksud, :-P)
Yang penting kita telah melakukan kegiatan yang terbaik dengan maksud baik.

Posting Komentar

Pengikut

 

TANAH KAPOR | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates