Minggu, 31 Mei 2009

NASKAH TEATER X-7 : PENDERITAAN TOPENG MONYET

Di tengah hutan pedesaan terdapat segerombolan monyet yang sibuk dengan kesibukannya sendiri. Dalam segerombolan tersebut terdapat 5 ekor monyet yang bersahabat. Mereka bernama Moti, Odim, Kiko, Odi, dan Loly.

Odim : Eh . . Mot, kamu kurang makan tuh . . . ?

Kiko : Iya, gak kayak aku. Udah hitam, kurus, dekil lagi.

Odim : Ko, Ko, dimana - mana orang itu muji diri - sendiri, bukan menghina diri - sendiri . . . !

Kiko : Itu namanya monyet, mengalah demi kekalahan

Moti : Kiko . . . Kiko. Kalau kita terus mengalah, kapan rezeki kita? Apa kata dunia bila ku tak bersama (nyanyi)

Odi : Buah pisang oh enak rasanya . . . !

Kiko : Walah,walah . . . si item lapar nih?

Odi : Lapar itu ibadah, tau?

Moti : Ibadah dari mana?

Odi : Lihat saja kalau orang lapar ngapain?

Odim : Ya makan lah . . .,masak lari - larian?

Odi : Iya,itu ide pokoknya . . .

Moti & Kiko : Ha . . . ? (menggaruk kepala)

Tiba – tiba dari belakang mereka . . . . . . .

Loli : Hai cowok?

Moti : Hai cewek cowok?

Loli : Ih . . . . . (mencubit Moti), Mas Moti genit deh . . .

Odim : Hai cewek (mendekati Loli), godain aku donk?

Kiko : Ha . . . cewok tu, cewek cowok.

Loli : Mau digodain? Ni makan aja pisang biar tambah lemak . . . (sambil berlari kecil meninggalkan Odim, Kiko, Odi, dan Moti).

Odim : Eh . . . awas kamu ya? (mengejar Loli).

Di lain cerita, di sekitar tempat istirahat mereka, terdengar suara (kresssekk) . . . .

Pawang 1 : Lihat itu, keberuntungan di tangan kita. Di sana ada sekelompok monyet.

Teman pawang : Iya, benar banget tuh! Kita bisa gunakan monyet - monyet itu untuk melakukan pertunjukan menarik dan kita akan mendapatkan banyak uang.

Pawang 1 : Iya benar . . Ayo kita tangkap monyet - monyet itu.

Akhirnya mereka menembak seekor monyet dari sekumpulan monyet tadi. Setelah seekor monyet tertembak oleh sang pawang, monyet - monyet lainnya ribut dan meninggalkan tempat mereka masing - masing untuk menyelamatkan diri.

Pawang 1 : Hore . . . hore . . . berhasil . . . !

Teman pawang : Iya, akhirnya kita akan kaya . . . ! (sedikit berteriak).

Pawang 1 : Iya benar. Dengan hanya mengubah monyet dekil ini menjadi lebih menarik dan kreatif, kita bisa dapat keuntungan besar.

Mereka membawa monyet itu ke rumah.di sana mereka melatih monyet itu agar bisa beratraksi layaknya topeng monyet. Namun mereka melatih monyet itu dengan kasar.

Pawang 1 : Hai nyet, coba kamu naik sepeda itu! Ayo kita mulai . . . Sarimin naik sepeda . . . (si monyet salah mengambil barang. Dia mengambil keranjang ke pasar)

Pawang 1 : Heh,dasar monyet goblok! Itu bukan sepeda, tapi keranjang untuk ke pasar (sambil memukul kepala si monyet, lalu menunjuk ke arah benda). Yang itu baru sepeda . . .! (menunjuk ke arah topi dan jaket).

Teman pawang : Heh salah dodol! Itu juga bukan sepeda. Itu topi dan jaket. Gimana sih lho? Sepeda itu yang ini (sambil menunjuk sepeda di sampingnya).

Pawang 1 : Iya juga ya? (menggaruk kepala) Ya udah sekarang kia ulang. Sarimin naik sepeda . . . ! (si monyet beratraksi dan diiringi bunyi – bunyian pengiring).

Teman Pawang : Duh . . . capek. Kita istirahat dulu ya?

Pawang 1 : Ya udah kita istirahat.

Teman Pawang : Gitu donk?

Pawang 1 : Buk . . buk . . . tolong pijitin donk! Pegel semua nih . . .

Teman Pawang : Duh . . . enak banget ya punya istri. Ada apa – apa langsung minta pijitin.

Pawang 1 : Makanya cepetan donk cari istri biar ada yang ngeladenin.

Istri Pawang 1 : Ono’ opo to mas?

Pawang 1 : Iki loh dek,bahuku pegel - pegel. Mbok yo dipijitin to?

Istri Pawang 1 : Enje mas . . . (memijit bahu pawang).

Pawang 1 : Dul, latih lagi tu monyet!! Aku ngawasi dari sini (menyuruh temannya).

Teman Pawang : Ok bos . . . Nyet, sekarang kamu coba pake’ baju ini! (si monyet memakai baju itu, tapi dia memakainya terbalik). Heh monyet goblok, pakai yang benar! (marah sambil memukul kepala si monyet).

Pawang 1 : (Bangun dari duduknya menghampiri si monyet) Dasar goblok! Dari tadi salah terus (sambil mendatangi si monyet).

Istri Pawang 1 : Mbok yo ojo kasar - kasar to mas . . . Mbok yo kasihan udah disuruh kerja masih dipukul - pukul.

Pawang 1 : Walah . . . sampeyan ojo ikut campur! Iki urusane wong lanang.

Istri Pawang 1 : Dasar wong egois . . .! Coba ya mikir ndek akibate (sedikit membentak lalu masuk ke dalam).

Pawang 1 : Ya sudah, ayo lanjutkan lagi! Nyet, sekarang adegan pergi ke pasar. Sarimin pergi ke pasar . . .(si monyet melakukan perintah pawangnya dengan benar. Setelah beberapa kali latihan, si monyet mulai mahir beratraksi).

Teman Pawang : Sepertinya monyet ini sudah mahir beratraksi. Gimana kalau kita bawa saja monyet ini berkeliling?

Pawang 1 : Iya, memang sudah saatnya monyet ini bekerja dan menghasilkan uang untuk kita.

Teman Pawang : Tapi kalau dipikir - pikir, kita akan kecapean jika harus berkeliling desa. Kan barang - barang yang kita bawa tidak sedikit? Apalagi kita hanya berdua?

Pawang 1 : Bagaimana kalau kita bawa saja orang - orang kesini nonton atraksi monyet kita?

Teman pawang : Caranya? (agak bingung).

Pawang 1 : Ya kamu kasih pengumuman ke orang - orang, kalau perlu kasih selebaran.

Teman Pawang : Iya juga ya? Ya udah kalau gitu sekarang aku berangkat. Oia, tapi selebarannya gimana?

Pawang 1 : Tenang aja . . . Semuanya sudah aku persiapkan sejak lama. Nih bawa!

Teman Pawang : Ok boss!! Aku berangkat dulu!

Di perjalanan, teman pawang bertemu dengan sekelompok muda - mudi.

Teman Pawang : Ini mbak, sakasikan pertunjukan topeng monyet yang hebat ini ya? (memberikan selebaran).

Pengunjung 1 : Sepertinya menarik nih . . . Diman tempatnya?

Teman Pawang : Di sana mbak (menunjuk ke arah rumahnya).

Pengunjung 1 : Makasih . . .

Teman Pawang : Iya, sama - sama.

Setelah para pengunjung hampir tiba di sana . . .

Pengunjung 1 : Eh, sekarang topeng monyetnya udah mulai loh? Ayo kita kesana!

Pengunjung 2 : Iya,iya . . . Ayo cepat! Nanti kita ketinggalan . . .

Setelah mereka tiba di sana . . .

Pengunjung 3 : Duh . . . sudah banyak orang. Ramai sekali . . .!

Pawang 1 : Ya . . . inilah penampilan dari si monyet pintar . . .

Ya, Sarimin prgi ke pasar . . . (si monyet membawa keranjang).

Ya, sekarang Sarimin naik sepeda . . . (si monyet melakukannya dengan benar).

Selanjutnya, Sarimin berpakaian . . . (si monyet memakai topi & jaket).

Dan pertunjukan yang terakhir, Sarimin kehujanan . . . (si monyet memakai payung).

Saya kira cukup sampai disini pertunjukan topeng monyet ini. Semoga semua bisa terhibur dengan penampilan kami. Tidak lupa juga jika sambil menonton, kita semua bersedekah (si monyet mengelilingi pengunjung sambil membawa kaleng sebagai tempat uang).

Teman Pawang : Ya, terima kasih semuanya. Sampai jumpa lagi besok . . . !

Setelah semua pengunjung pergi, mereka beristirahat. Tak lama kemudian, lewatlah seseorang dengan seekor monyetnya. Tidak lain dia adalah seorang pawang juga (pawang 2).

Pawang 2 : Permisi, boleh saya numpang istirahat sebentar?

Pawang 1 : Oh, silahkan . . . !

Pawang 2 : Terima kasih (sambil meletakkan monyetnya di samping monyet pawang 1).

Sementara mereka berbincang - bincang, kedua monyet itu berbicara . . .

Monyet Pawang 1 : Moti, itu kamu?

Monyet Pawang 2 : Iya, kamu Loli kan? Akhirnya kita bertemu . . .

Monyet Pawang 1 : Iya, benar. Gimana kamu bisa sampai ke sini?

Monyet Pawang 2 : Waktu itu, tak lama setelah kamu tertangkap, aku juga ikut tertangkap oleh pawang lain hingga akhirnya aku dipaksa bekerja menjadi topeng monyet. Ya seperti sekarang ini . . .

Monyet Pawang 1 : Jadi, kalau begitu nasib kita sama. Pawangku memperlakukanku dengan kasar dan sungguh tidak hewani. Ingin rasanya aku pergi dari sini dan kembali ke hutan bersama teman – teman.

Monyet Pawang 2 : Akupun begitu. Ehm . . . (sejenak berpikir). Aku punya ide!

Monyet Pawang1 : Apa?

Monyet Pawang 2 : Sini aku kasih tau (memberi tanda untuk bisik – bisik dan mereka pun berbisik - bisik). Bagaimana? Ok kan?

Monyet Pawang 1 : Ok banget . . . !

Setelah itu . . .

Pawang 2 : Terima kasih ya atas kebaikan kalian. Saya harus pulang. Selamat tinggal . . .

Pawang 1 + teman : Sama - sama.

Setelah pawang 2 pergi, pawang 1 dan temannya masuk untuk istirahat. Beberapa lama kemudian monyet pawang 2 datang pada monyet pawang 1 bersama teman - temannya.

Monyet Pawang 2 : Loli, ayo kita pergi . . . !

Monyet Pawang 1 : Moti, gimana kamu bisa pergi dari pawangmu?

Monyet Pawang 2 : Tadi ada gunting di dekatku. Jadi aku potong saja tali penjeratku, lalu aku pergi ke hutan mengajak teman - teman untuk menolong kamu.

Monyet Pawang 1 : Teman - teman, aku sayang kalian . . . !

Monyet Pawang 2 : Ya sudahlah, sebaiknya sekarang kita pergi dari sini (sembari memotong tali pengikat Loli).

Lalu . . .

Pawang 1 : Hei, sedang apa kalian? Jangan pergi . . .

Namun para monyet itu mengeroyok sang pawang hingga ia kalah dan mereka pun bergegas pergi ke hutan.

Monyet Pawang 1 : Wee’ . . . (menjulurkan lidah). Rasain tuh!

Congngo'lah...

Kamis, 28 Mei 2009

PROPOSAL KEGIATAN PANITIA RESITAL IV PEKAN SENI BUDAYA SMANSA 2009

Jln. Payudan Timur No. 1 – Sumenep, Cp. 085732865969-085730758168

A. DASAR PEMIKIRAN

Program resital ini memberikan informasi tentang perkembangan pengajaran seni budaya khususnya di SMA Negeri 1 Sumenep dengan bidang garap seni peran khususnya teater dan sinematografi.

Proses kreativitas siswa yang unik, menarik, imajinatif dan kreatif memberikan ruang pembelajaran yang sangat leluasa bagi siswa untuk pengembangan melalui media tekhnologi informatika.

Siswa diperkenalkan untuk mengenal kondisi lingkungan masyarakat dari berbagai sudut pandang dengan mengangkat tema garap ; nilai sosial, nilai pendidikan, nilai etika, nilai kemanusiaan dan mengapilikasikan kedalam bentuk garap yang mempunyai nilai estetika.

Program ini diharapkan bisa lebih memicu kreativitas siswa dan siswa mampu untuk membuat karya dan dapat diapresiasi oleh masyarakat.

Program resital ini masing-masing peserta bisa menggarap dalam bentuk karya sinema , karya teater, karya seni pertunjukan, karya seni rupa dan karya IT dengan mengambil ide garap dari kearifan lokal budaya setempat (Madura).

Program ini juga di dukung oleh ektra kurikuler yang ada di SMA Negeri 1 Sumenep, serta mengundang SMA/MA di Madura untuk bisa menyajikan karya seninya.

B. LATAR BELAKANG

Hiburan televisi sudah merambah ke wilayah ruang pribadi dan setiap saat kita diberi suguhan berbagai macam hiburan dalam bentuk sinetron. Dengan pemikiran untuk memberikan ruang kreativitas maka pelajaran seni dan budaya mengarahkan pada pegembangan seni peran sehingga siswa atau peserta didik bisa memberikan nilai tawar bentuk hiburan yang sesuai dengan dunia mereka dan tidak lepas dari muatan local budaya setempat.

Berdasarkan pengamatan, 3 kali melaksanakan program Resital di SMA Negeri 1 Sumenep, para siswa sangat antusias di dalam pembuatan karya baik berupa teater, pameran seni rupa, tari, musik dan film pendek, serta hasil yang dipublikasikan dapat respon masyarakat sangat baik dengan bukti banyaknya penonton atau apresian yang hadir saat digelarnya resital selama satu minggu.

Kondisi tersebut ditopang oleh proses produksi yang berjalan dengan baik dan mendapatkan dukungan dari pihak sekolah serta berbagai pihak.

Sehubungan dengan itu maka terbuka peluang membuat sebuah program agenda semesteran untuk ujian karya akhir para peserta didik dalam bidang pelajaran seni dan budaya.

C. TARGET PRODUKSI

Target Audiens:

- Pelajar atau generasi muda yang kretif dalam bidang sinema, teater, seni rupa, tari, musik dan IT

- Pihak SMA Negeri 1 Sumenep.

- Pihak SMA/MA se Madura

- Pelajar

- Orang Tua / wali murid

- Masyarakat Umum.

Target Iklan atau Sponsorship :

Lembaga Pendidikan

Pusat-pusat perbelanjaan.

Swasta

Instansi

D. IDENTIFIKASI PROGRAM

Judul Program : RESITAL IV

PEKAN SENI BUDAYA SMANSA 2009

Format Program : Pementasan, pameran dan penanyangan karya seni.

E. PESERTA

Siswa SMA / MA se Jawa Timur

Siswa SMA / MA se Kabupaten Sumenep

Siswa SMA Negeri 1 Sumenep

Pihak yang terkait

F. PANITIA PELAKSANA

· Unit Kegiatan Seni Budaya SMANSA (Ekskul Tari, Cinema, Teater dan Musik)

· OSISMANSA 2008-2009

· Mukilas 2008-2009

· Tm Produksi kelas X-1 sampai X-8

· Tim Produksi kelas XI IIA-1 sampai XI IIA-5

· Tim Produksi XI IIS

G. KERJASAMA PROGRAM

· Kanwil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prop. Jawa Timur

· Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep

· Dewan Kesenian Jawa Tmur

· Situs Brang Wetan

· P4TK Yogyakarta

· Institut Seni Indonesia Yogyakarta

· Lembaga Pendidikan Seni Nusantara

H. KONSEP PROGRAM

Program ini dibagi dalam beberapa segmen, yakni:

1. Seminar dan Workshop Film Pelajar

2. Film pendek

3. Film Independent

4. Iklan

5. Pameran poster

6. Pameran Mading

7. Sastra Pertunjukan

8. Pameran batik

9. Pergelaran teater

10. Pergelaran tari

11. pergelaran Musik

12. Bursa buku

I. PROGRAM KEGIATAN RESITAL IV

1. Festival Film Indie dan Film Pendek Pelajar se Jawa Timur 2009

Memperebutkan ”SMANSA AWARD IV – 2009”

  1. Pemutaran Film Indie Pelajar 2009
  2. Pemutaran Film Dokumenter produksi SMANSA
  3. Pameran Karya Tekhnologi Informatika ( TI ) se Kabupaten Sumenep.
  4. Lomba Mading antar SMA se Kabupaten Sumenep.
  5. Pentas teater, tari, musik dan sastra pertunjukan
  6. Cafe
  7. Bursa buku

J. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan Resital akan dilaksanakan pada :

Hari / tanggal : Minggu, 15 Juni 2009 sampai Senin , 23 Juni 2009

Pukul : 19.00 – 22.00 Wib

Tempat : Aula SMA Negeri 1 Sumenep.

K. TEMA KEGIATAN

Program Resital ini bertema : ”Tunjukkan Karyamu (siswa) melalui Pendidikan yang kreatif dan Inovatif”.

L. PENUTUP

Demikian proposal ini diajukan untuk mendapatkan penyelesaian.

Sumenep, 1 Mei 2008

PANITIA PELAKSANA

Ketua Pelaksana Resital IV Jenny Faradila Shandi

Sekretaris Putri alfi khasanah


Mengetahui,

Kepala UPTD SMA Negeri 1 Sumenep Drs. H. Nursaid, M.Pd.

Pembina Resital IV Agus Suharjoko, S.Sn.


Lampiran 1

SUSUNAN KEPANITIAAN

Penasehat : Kepala UPTD SMA Negeri 1 Sumenep

Wakasek Kurikulum

Wakasek Kesiswaan

Wakasek Sarana Prasarana

Pembina : Pengajar Seni Budaya

Pengajar Budaya Madura

Drs. Hidayat Rahardja

Ketua Pelaksana : Jenny Faradila Shandi

Pimpinan Produksi : Fery imam kurniawan

Sekretaris 1 : Putri alfi khasanah

Sekretaris 2 : Fitria nugraini magfirah

Bendahara : Ethavia septiananda

Stage Manager : Dedy Fauzan

Sie. Publikasi : Bayu indra nugraha

: Sofyan maulana

Sie. Dokumentasi : Vebrio kusti alamsyah

: Aditya Kusuma wardhana

Sie. Perlengkapan : Andy Rahman arief

: Fery prasetio efendy

Sie. Penerima Tamu : Daine taufariska

: Siti khalifah

Sie. Acara : Bella Rosailly HP.

Sie. Humas : Nurul fitri ramdaniah

Riezki amalia

Sie. Pencari Dana : Nurul qomari

Sie. Keamanan : Mada’i pandu wicaksono

Koordinator Musik : Aulia akbar maulana

Koordinator Tari : Putri alfi khasanah

Koordinator Teater : Andy Rahman arief

Koordinator Film : Fitria nugraini magfirah

Koordinator Mading : OSISMANSA 2008/2009

Koordinator Batik : Vebrio kusti alamsyah

Lampiran 2

PERSYARATAN PESERTA FESTIVAL FILM INDIE

1. Peserta adalah pelajar yang melampirkan surat keterangan dari pihak sekolah yang bersangkutan.

2. Peserta harus melampirkan skenario dari karya filmnya.

3. Peserta wajib mengisi dan menyerahkan formulir pendaftaran.

4. Jumlah peserta terbatas.

5. Panitia menetapkan durasi film indie max. 10 menit.

6. Karya dikirimkan melalui pos atau diantarkan ke sekretariat panitia Resital IV Pekan Seni Budaya 2009 dengan alamat : Panitia Resital IV Pekan Seni Budaya SMANSA 2009, UPT SMA Negeri 1 Sumenep, jalan Payudan Timur No. 1 Sumenep. Kontak Pribadi 085732865969 – 085730758168.

7. Format film dalam bentuk DVD atau VCD

8. Film yang masuk ke Panitia adalah hak panitia untuk menayangkan film karya peserta.

9. Batas akhir penyerahan karya beserta skenarionya tanggal 10 Juni 2009.

10. Pengumuman dan penyerahan hadiah dilaksanakan pada malam terakhir pelaksanaan Resital.

11. Hasil penilaian juri adalah mutlak dan tidak dapat diganggu gugat.

Lampiran 3

FORMULIR PENDAFTARAN

FESTIVAL FILM INDIE se- JAWA TIMUR 2009

RESITAL IV PEKAN SENI BUDAYA SMANSA 2009

Asal Sekolah : ..................................................................................

Judul Film Indie : ..................................................................................

Nama Produksi : ..................................................................................

Sutradara : ..................................................................................

Editor : ..................................................................................

Aktor : ..................................................................................

Aktris : ..................................................................................

Penata Artistik : ..................................................................................

Cameraman : ..................................................................................

Congngo'lah...

NASKAH TEATER X-2 : KUCINGKU SAYANG, KUCINGKU MALANG

BY : iuith NIDJIHOLIC^17

deDDy d’j_gLo

sardyy DebbY.pHipHi

Bagian pertama

Di suatu pagi yang cerah, PASAR MURAH terlihat memulai atifitasnya seperti hari-hari biasanya. Para penjual sibuk dengan menjajakan barang dagangannya, para pembeli juga sibuk mencari apa saja yang menjadi kebutuhan mereka, para kuli angkut juga tengah sibuk menawarkan tenaganya kepada para “ tamu “ di pasar tersebut, dan tak lupa, para kucing-kucing pasar yang terlupakan berlalulalang kian kemari entah mencari apa yang mereka cari.

01. Nube

hhhssss…

02. Tube

lapar sekali hari ini. Tidakkah orang-orang ini berbaik hati untuk memberi kita makanan???

03. Dube

benar kawan! Jahat sekali mereka. Menganiaya kita seperti ini.

04. Nube

lihat saja mereka, untuk apa mereka melakukan aktivitas seperti ini?? Mengatas namakan kemanusian?? Kenapa tidak ada satupun dari mereka yang melirik kita hanya untuk sejenak mengasihi kita?? Tidakkah dari mereka yang menganggap kita sebagai makhluk ciptaan tuhan??

05. Dube

hey kawan…!!! Lihat itu..!!

Terlihat oleh mereka seorang pedagang tengah melempar kepala-kepala ikan yang ia anggap tak perlu namun sangat penting bagi para kucing. Tak perlu menunggu lama, para kucingpun menghampiri kepala-kepala ikan tersebut.

06. Tube

ternyata tak seburuk yang aku pikirkan. Mereka masih punya hati nurani.

07. Dube

terima kasih Tuan, anda sungguh baik.

08. Nube

ya, dialah satu diantara ribuan orang disini yang mau memperhatikan keberadaan kita.

09. Tube

sudahlah, tidak usah didramatisir seperti itu. Ini adalah hari keberuntungan kita. Lihatlah kepala serta tulang-tulang lezat ini. Mereka menunggu untuk kita santap.

10. Nube

ya dia benar. Mari kita santap ini beramai-ramai, tak sabar perutku merasakan nikmatnya makanan ini.

Para kucing nampak rakus dengan makanan mereka. Mereka saling berbagi makanan walaupun terlihat kotor dan menjijikan, namun kepala mereka tak henti menunduk hingga saat terdengar seorang lelaki tengah berbicara dengan suara kerasnya.

11. Penyok

hey, dasar kucing kumuh! Lihat lapak daganganku! Jadi kotor gara-gara kaki-kaki kalian yang cuiiihhh!!! Membuat orang ingin muntah saja kalian ini.ayo cepat pergi.

Pria berkumis itu terlihat kesal setelas melihat lapak dagangannya kocar-kacir akibat ulah para kucing. Ia menendang, melempar, memukul dengan kayu dan menyiramkan air kotor pada para kucing. Para kucingpun mengakhiri kegiatan mereka.

12. Tube

dasar pedagang gila! Hampir saja kepala lezat itu ku habiskan tapi, gara-gara kau.. gggghhhrrrrr……………!!!!

13. Nube

sudahlah kawan. Tau apa mereka tentang bahasa kita?? Percuma saja kau menggerutu seperti itu. Siapa yang akan mendengarkanmu disini?? Aku?? Dube?? Nube?? Bisa apa kita menghadapi para manusia-manusia itu??

14. Dube

benar sobat. Sia-sia saja kau berteriak-teriak seperti itu kepada mereka. Mungkin, inilah kehidupan kita sebagai kucing pasar yang kumuh.

15. Nube

ya, teraniaya, tertindas dan tidak pernah dihargai. Namun, bisa apa kita??

16. Tube

kalau saja aku menjadi kucing kaya yang anggun. Tinggal dirumah mewah, tidur beralaskan bantal empuk, bermain di atas permadani indah, berpakaian cantik, dan setiap hari dapat menikmati semua makananan yang aku inginkan, betapa bahagianya aku. Dan yang pasti, aku tidak akan bertemu orang-orang yang tak memiliki hati seperti mereka!!

17. Nube

sudah, tak usahlah kau menyesali hidupmu sendiri.

Para kucing pergi dengan menunduk. Mereka terhenti saat seorang nyonya dan tuan besar tengah melenggang di tengah pasar. Begitu elok pemandangan itu. Sehingga membuat para kucing terpana.

18. Mahendra

ma, sebenarnya apa yang ingin kau beli di tempat semacam ini?? Bukankah kita dapat membeli apa yang kita butuhkan di pasar modern yang pastinya lebih terjamin dari sekedar pasar seperti ini.

19. Lastri

pa, meskipun sedikit jorok, tapi sayur dan ikan di pasar ini tetap higienis. Lagipula, mama juga ingin mencari suasana baru pa. mama mulai bosan dengan pasar yang sering mama datangi.

20. Mahendra

baiklah terserah mama saja.

Mata Lastri langsung tertuju pada Tube. Bulu putih Tube yang terlihat kontras dengan teman-temannya, langsung memikat hati Lasteri.

21. Lastri

lihat pa, lihat! Kucing itu lucu sekali, matanya yang biru, kepalanya yang bulat, dan bulunya yang putih bersih. Ingin sekali aku memilikinya.

22. Mahendra

sudahlah ma, jangan bergurau! Bagaimana kalau nantinya kucing itu dapat membawa virus-virus penyakit yang membahayakan kita??

23. Lastri

tidak mungkin pa,dia kucing yang lucu.

24. Tube

hey kawan, dia menatap kearahku. Sepertinya, dia mengharapkanku, dan menginginkanku.

25. Dube

diamlah tub. Tidak mungkin manusia sebangsawan mereka melirik dan menginginkan kita. Janganlah bermimpi terlalu tinggi.

26. Tube

tapi matanya berkata begitu.

27. Lastri

bagaimana pa??

28. Mahendra

baiklah, tapi sebelum kita membawanya pulang, kita harus membawanya ke dokter hewan terlebih dahulu. Papa tidak mau kalau dia nantinya membawa virus ke rumah kita.

29. Lastri

terima kasih pa.

Lestari mendekati para kucing secara perlahan. Ia merundukkan tubuhnya dan mulai mengusap tube.

30. Lastri

kucing maniiiissss, lucu sekali kamu. Ayo kemari, ikutlah denganku.

31. Tube

hahaha, lihatlah kawan, apa yang menurut kalian tidak mungkin, menjadi mungkin untukku. Memang diriku berbeda dengan kalian semua. Kalian tidak sepadan denganku.

32. Dube

beruntung sekali kau tube.

33. Tube

entahlah. Entahlah apa aku masih akan rela untuk merelakan kakiku menyentuh tanah kotor pasar ini.

Tiba – tiba sebelum tube selesai bicara, salah seorang bangsawan menggapainya dan mengelus – elus bului putih nya.

34. Tube

Hah… lihatlah kalian semua..!! tak ada kan yang mengelus elus kalian seperti ini ..? aku rasa aku tidak akan menginjakkan kaki ku di tempat kotor ini lagi….HA..HA..HA..

Akhirnya tube pun dibawa oleh dua orang bangsawan itu. Dengan wajah dan muka sombong, tube meninggalkan kawan – kawannya. Sedankan pasarpun hening s’tlah kepergian tube.

35. Dube

Hah… sombong sekali dia, belum benar2 menjadi kaya, lagaknya sudah… hah mati aku.

36. Dube

Sudah untuk apa kita membicarakannya lagi,apa dengan ,membicarakan nya membuat perut kita kenyang, sekarang yang harus kita utamakan adalah mencari makan agar kita dapat bartahan hidup.

37. Dube

Ya benar, ayo kita pergi… perut ku masih lapar.

Para kucing pun berlalu seraya meninggalkan “PASAR MURAH”,sambil terus berharap dalam hatinya, ada seorang baik hati yang memberi mereka makan. Pada saat bersamaan tube pun bersantai di alun – alun,saat pergi jalan – jalan bersama majikan nya.

BAGIAN KEDUA

38. Tube

(duduk dengan smbong) ha…,ha….beruntung sekali aku bisa duduk santai di sini,tanpa harus mengorek tempat sampah untuk mencari makanan. Karena sekali aku mengeong, majikan ku selalu memberi aku makanan, minuman yan lezat. Makanan yang biasa di makanan di TV itu loh ha..ha…

Tapi malang sekali nasib teman – teman ku dulu,untuk makan dan minum saja harus di lempari dengan batu… ha…ha…ha… kacian

Tiba – tiba tangan halus sang majikan mengelus – elus bulu putih milik tube seraya mengelitik-gelitik dagu tube.

39. Lastri

Kucing manis, bagaiman apa kau senang aku ajak jalan-jalan? Pasti senang,Baguslah kalau begitu. Hei lihatlah Kucing manis! (saraya menunjuk menunjuk segerombol kucing kampung) lihat kucing,kucing itu,kotor sekali mereka. Untung saja kau tak sekotor mereka,eh…………….! Trapi ingat,awas jika kau sekotor mereka yach…………..(seraya tetap mencandai kucingnya) lalu menaruh kembali kucingnya dan duduk di kursi sambil membaca novel.

40. Tube

(matanya tetap tertuju pada segerombolan kucing) sepertinya aku kenal dengan mereka!! (terkejut) benar,itu kan yube,nube,dan dube. Tidak!! Mereka tak boleh melihat aku. Aduh bagaimana ini(Kebingungan)

Tanpa sengaja pandangan mereka dan tube betemu. Tubepun cepat2 memalingkan mukanya. Tapi rasanya yube, nube,& dube terlanjur melihatnya. Akhirnya mereka bertiga menghampiri Tube.

41. Nube

(menepuk tube) tube bukan…?

42. Tube

( tanpa membalikkan muka ) BUKAN.

43. Nube

Ya, benar kau tube (tersenyum)

44. Dube

(memeluk tube) apa kabar sobat ?

45. Tube

(melepas pelukan dube) haha… siapa kalian ? aku tak kenal kalian, kalian kotor, bau dan... ih… menjijikkan.

46. Dube

Eh… tube… ada apa denganmu sobat ?

47. Nube

Ya… benar ini kami nube dan dube

48. Tube

Bukan, aku bukan yang kalian maksud, aku beda dengan kalian, aku tidak kotor seperti kalian

49. Nube

Sobat, apa kau lupa dulu kita sering mengorek sampah untuk mencari makanan, kita sering berbagi kepala ikan ? apa kau lupa sobat ?

50. Tube

Aku tidak tahu (meninggalkan yube, dube dan nube menuju majikannya)

Akhirnya dube yang kesal membentak tube………

51. Dube

Hei… tube... tak apa lah kau tak kembali ke tempat kami, tetapi apa pantas… kau melupakan kami, sahabat mu sendiri………?!

52. Nube

Ya benar apakah kau tak ingat saat salah satu antara kita kelaparan, semua jugak kelaparan ?

53. Tube

(berbalik) aku sudah tak sudi menginjakkan kakiku ditempat kumuh ini apalagi harus bergaul dengan kalian para kucing-kucing kampung….

Dube, nube dan yube pun marah sehingga mendorong tube secara bergantian. Sampai akhirnya tube jatuh ke air comberan dan bulunya yang putih pun menjadi kotor dan kumuh tidak ketimu karuannya….

54. Tube

Apa yang kalian lakukan ?

55. Nube

Ha…ha.. lihat tube…. Lihat dirimu apa sekarang kau masih menjadi kucing anggun ? ha….ha….

56. Nube

Ya… lihat apa majikan mu masih menerimamu ? ha…ha…

57. Tube dan Nube

Ha……ha…… tube kucing yang kumuh 3x

Tube pun berlari kearah majikannya. Tiba-tiba dia ditendang dem……..

58. Lastri

Ih…. Menjijikkan … dasar kucing kumuh ih… kucing ciapa cih ? kotor banget. (pergi meninggalkn tube)

59. Tube

Nyonya…. Ini saya nyonya…..

Tube… kucing paling manis kesayangan mu nyonya.

Nube, , dan dube memandang ke arah bangsawan majikan tube bersama suami nya yang sedang memungut seekor anak kelinci. Malang sekali nasib tube, tube yang dulu anggun, cantik, dan menarik menjadi “TUBE YANG TAK DIANGGAP”.

63. Nube

Ha…. Ha….ha…… tube8 malang sekali nasib mu sobat. Sekarang akulah yang merasa kucing paling beruntung.

64. Dube

suchlah kawan… untuk apa kita memikirkan dia lagi?. Ha…ha… ayo pergi saja.

Akhirnya yube,dube dan nube meninggalkan tube di alun-alun.

Setelah mereka pergi, tube menyesal dengan semua perbuatannya.

65. Tube

(kecewa) mengapa aku begini ? tak ada satupun yang mau berteman dengan aku karena kesombongnku.

Akhirnya tanpa tube sadari dia melangkah ketengah jalan, dan sebua mobil yang melintas menabraknya akhirya tube tertabrak mobil. Tak ada satupun orang yang mau menolongnya, karena tuhbuhnya yang menjijikkan tertindas mobil . Congngo'lah...

Pengikut

 

TANAH KAPOR | Creative Commons Attribution- Noncommercial License | Dandy Dandilion Designed by Simply Fabulous Blogger Templates